Penerapan Strategi Generik di dalam Organisasi/ Perusahaan

Strategi generik merupakan salah satu pendekatan strategi yang dimunculkan oleh Michael Porter, di mana strategi itu ada 3 kategori, yaitu cost leadership, differentiation, serta focus, yang dikenal dengan istilah Porter’s generic strategy.

Penerapan strategi generik bagi organisasi dan perusahaan tidak dapat disamaratakan. Masing-masing perusahaan memiliki karateristik yang berbeda.

1. Aplikasi dalam bidang Perbankan

Sebagai contoh dalam dunia perbankan,  Bank-bank yang unggul dalam jangka panjang adalah bank yang menekankan pada cost leadership. Artinya layanannya murah, bunga pinjamannya murah. Bank-bank murah itu ternyata jauh lebih unggul dibanding bank yang memakai strategi gado-gado atau istilahnya stuck-in-the-middle. Namun bank yang stuck-in-the-middle (strategi berupa mengikuti strategi para pesaingnya saja) ini ternyata masih lebih unggul dibanding bank yang memilih salah satu strategi apakah diferensiasi atau focus.Hal memberi informasi, pada industri perbankan ternyata sangat sulit mengajak nasabah untuk membayar lebih agar mendapat pelayanan yang lebih bervariasi, yang lebih tinggi. Mereka inginnya mendapat bunga yang rendah ketika akan pinjam uang. Bahkan kenyamanan yang ditingkatkan, satpam yang ramah, pegawai yang cantik-cantik ternyata tidak mampu mendongkrak kinerja keuangan dalam jangka panjang.

2. Aplikasi dalam bidang Teknologi Informasi

Sebagian besar masyarakat bisnis masih meyakini teori Manajemen Strategik populer dari Begawan Michael Porter sebagai salah satu teori yang masihrelevan saat ini. Porter yakin bahwa untuk mampu memenangkan persaingan,suatu perusahaan harus memiliki minimal satu dari 3 strategi generik:Menjadi Cost-leader, Melakukan diferensiasi, dan Fokus mengincarCeruk-pasar tertentu (niche).Sebelum adanya TI, barangkali teori “pilih satu” ini masih dapat dianggap benar. Karena kenyataannya, kadang-kadang TI malah dapat membantu perusahaan melakukan ketiga-tiganya sekaligus. Dell.com dan Amazon.com misalnya, sembari memangkas proses bisnis menjadi sangat efisien, juga membuat biaya operasinya juga menjadi murah. Demikian pula diferensiasinya sangat menawan. Pelayanan belanja via Amazon sangatlah individualized, customer-oriented, sarat informasi berharga sebagai panduan membeli, lengkap informasinya, dan harganya lebih murah.Bagi sebagian perusahaan, TI merupakan diferensiasi penting, tapi perlu diingat pula bahwa diferensiasi amat terkait dengan keunikan. Dengan kata lain, apabila diferensiasi Anda dengan mudah ditiru pesaing Anda, maka hilanglah diferensiasi Anda tersebut karena menjadi tidak unik lagi. Contoh termudah adalah pemberian fasilitas e-mail yang tadinya menjadi killer-apps dan diferensiasi, tetapi karena mudah ditiru maka menjadi tidak unik lagi karena semua situs dotcom mulai menawarkan fasilitas e-mail gratis.

3. Aplikasi dalam bidang Pemasaran UKM

Menurut HALOMOAN TAM BA(2004) di dalam aktifitas usaha kecil menengah (UKM), strategi generik dari Porter digunakan untuk meningkatkan daya saing. .Michael E.Porter, Professor di Harvard Business School sekaligus Konsultan Perusahaan-Perusahaan Besar dan pernah sebagai penasehat Presiden AS dalam bidang Daya Saing Industri juga mengingatkan para pengambil keputusan di pemerintahan mengenai dampak dari kebijakan pemerintah terhadap peningkatan daya saing suatu negara. Menurut Porter bahwa kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi keunggulan bersaing nasional secara positif maupun negatif. Kebijakan tersebut akan positif bila mampu menstimulasi dan mengcreate suatu lingkungan dimana perusahaan dapat mengupgrade keunggulan bersaing dalam suatu industri. Caranya, perkenalkan tehnologi canggih (sophisticated technology) dan metode serta penetrasi segmen pasar yang lebih maju (advanced). Sebaliknya, kebijakan tersebut menjadi negatif bila regulasi yang dikeluarkan pemerintah cenderung bertentangan dengan zaman (unusual or anachronistic) sehingga perusahaan lokal bingung atau mengalihkan usahanya dari pasar internasional.Porter juga mensitir bahwa keunggulan bersaing berdasarkan sumber daya yang melimpah, tenaga buruh yang murah, dan atau mendevaluasi mata uang biasanya berkaitan dengan produktivitas yang rendah dan itu populer tidak akan bertahan lama. Untuk jangka panjang, keunggulan bersaing hanya diraih melalui produktivitas yang tinggi, technologi yang lebih maju, membangun investasi dekat dengan pelanggan, dan skala ekonomi yang bertumbuh dari kehadiran pasar global. Oleh sebab itulah, kebijakan pemerintah harus meletakkan fondasi untuk mengupgrade keunggulan bersaing UKM.Untuk meraih kesuksesan bersaing, Porter sangat menekankan bahwa perusahaan dari suatu negara harus memiliki suatu keunggulan bersaing apakah dalam bentuk biaya rendah (lower cost) atau produk yang berbeda atau u n i k (diffrenciated product). Ditambahkan, agar keunggulan yang dimiliki berkelanjutan maka perusahaan harus menyediakan produk dan jasa yang berkualitas tinggi dan dikelola secara effisien. Ini berarti, produktivitas UKM harus terus ditingkatkan sepanjang waktu.Teori bersaing yang dipopulerkan Michael E Porter di atas dapat diadopsi untuk mencari format kebijakan pemerintah yang tepat sasaran bagi peningkatan akses pemasaran UKM. Untuk itu pemerintah harus secara seksama melakukannya. Strategi generik (generic strategies) yang dipilih hendaknya sesuai dengan kondisi UKM sebagai pelaku bisnis. Keunggulan bersaing yang dimiliki UKM harus ditempatkan pada lingkungan yang tepat. Kombinasi keunggulan bersaing (competitive advantage) dan lingkungan bersaing (competitive scope) inilah yang disebut Strategi generik. Setiap sektor ekonomi ataupun industri sudah barang tentu berbeda domainnya dan keunggulan yang dimiliki. Dengan demikian strategi generik yang akan diterapkanpun akan berbeda. Sebagai contoh, Minyak Nilam (Patchouli Oil) dan Minyak Pala (Nutmeg Oil). Untuk kedua jenis minyak atsiri ini, Indonesia memangsa pasar di pasaran dunia sebesar 90 % untuk Nilam dan 75 % untuk Pala.5.Untuk kedua produk ini, Indonesia dapat menerapkan strategi generik Cost Leadershhip, yaitu dengan biaya rendah dan jangkauan bersaingnya sangat luas (seluruh dunia). Harap diingat bahwa strategi biaya rendah tidak boleh mengorbankan kualitas produk ataupun pelayanan. Menurut penulis hal ini dapat diterapkan oleh Indonesia karena Tuhan maha baik memberikan keunggulan alam dan iklim bagi Indonesia sehingga Nilam dan Pala dapat tumbuh di Republik ini dengan kualitas yang terbaik tanpa disentuh oleh teknologi canggih. Produk UKM lainnya seperti Handycraft, sebaiknya diarahkan ke strategi generik focused differentiation yaitu keunggulan bersaing dengan keunikan produk pada lingkup yang relatif kecil. Perusahaan yang memiliki keunikan produk sering menerima harga yang sangat tinggi.Apabila sudah dapat diidentifikasi strategi generik dimaksud , maka tugas berikutnya adalah meninventarisir para pelaku UKM yang bergerak dalam bidang industri tersebut. Dengan mensinergikan strategi generik dan UKM sebagai pelaku bisnis, maka pemerintah relatif lebih mudah melakukan akses dan penetrasi pasar bagi UKM. 

Sumber :

1.      http://www.itpin.com/blog/2007/01/22/inovasi-yang-berfokus-pada-strategi/

2.      HALOMOAN TAM BA,2004, Mencari Format Kebijakan Pemasaran UKM

3.      Samuel, dotnet@netindonesia.net

One Response to “Penerapan Strategi Generik di dalam Organisasi/ Perusahaan”

  1. Gaptek Says:

    Gaptek…

    […]Penerapan Strategi Generik di dalam Organisasi/ Perusahaan « Cucu Sukmana Weblog[…]…

Leave a comment